KESENIAN JAWA TENGAH
Laporan Kunjungan di Museum Ranggawarsita
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah : Islam
dan Budaya Jawa
Dosen
Pengampu : M. Rikza
Chamami MSI
Oleh :
Feny Indaryani (113511044)
Mikke Novia Indriani (113511051)
Saniyya Dara Farahhadi (113511060)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2013
PENINGGALAN KESENIAN KEBUDAYAAN JAWA
I.
PENDAHULUAN
Peninggalan kebudayaan sangat beragam macamnya, salah satunya adalah
kesenian, yang sampai saat ini masih dilestarikan. Terkadang di suatu daerah
menjadi sebuah tradisi/ adat istiadat daerah tersebut. Kesenian tersebut
memiliki berbagai jenis, biasanya sesuai dengan daerah asalnya. Di daerah Jawa
Tengah sendiri, memiliki beraneka ragam kesenian yang merupakan peninggalan
nenek moyang terdahulu. Ada beberapa yang masih menjadi tradisi, ada juga yang
sudah jarang di pertunjukan kembali. Namun untuk tetap melestarikannya kesenian
tersebut dimuseumkan. Baik yang masih dipertunjukkan maupun yang sudah jarang. Salah
satu museum yang memiliki koleksi kesenian Jawa Tengah yaitu museum
Ranggawarsita.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Peninggalan
kesenian apa saja yang terdapa di museum Ranggawarsita?
B.
Bagaimana
Analisis Budaya Jawanya?
III.
HASIL
PENGAMATAN
Museum
Jawa Tengah Ranggawarsita merupakan sebuah aset pelayanan publik dibidang
pelestarian budaya, wahana pendidikan dan rekreasi. Pendirian museum pertama
kali dirintis oleh proyek rehabilitasi dan permuseuman Jawa Tengah pada tahun
1975 dan secara resmi dibuka oleh Prof. Dr. Fuad Hasan pada tanggal 5 Juli
1989. Nama Ranggawarsita dipakai sebagai nama museum karena merupakan pujangga
yang fenomenal di Keraton Surakarta dan karya sastranya mengandung
nasehat-nasehat dan petunjuk-petunjuk bagi bangsa Indonesia yang sifatnya
“membangun dan mendidik menuju kepada kemuliaan, kesejahteraan, kejayaan, dan
kebahagiaan bangsa Indonesia seluruhnya.”
A.
Peninggalan
Kesenian
Di
museum Ranggawarsita mempunyai koleksi yang berjumlah 59802 buah yang terbagi
dalam 10 jenis, antara lain geologi, arkeologi, historika, filologi,
numismatic/heraldika, kramologika, teknologika, ethnografika, dan seni rupa.
Selain itu juga terdapat koleksi kesenian yang
berasal dari daerah Jawa Tengah. Antara lain batik, candi, ketropak, masjid,
teater, calung, karawitan, musik, tari, kerapan, wayang orang kulit,
prajuritan, dan seni rupa.
Peta seni Jawa
Tengah
Keterangan
gambar
Beberapa
kesenian yang terdapat di museum Ranggawarsita:
1.
NINI
THOWOK
Merupakan
seni hiburan yang bersifat magis karena berhubungan dengan kekuatan
supranatural yang muncul melalui sarana manusia atau boneka yang dibuat dengan
peralatan rumah tangga.
Dengan
sesaji dan mantera tertentu, kekuatan tersebut muncul bergerak dan dapat diajak
berkomunikasi lisan, ada juga yang dapat berkomunikasi tertulis yang disebut “
jailangkung” sehingga menjadi hiburan yang menarik bagi anak-anak.
Nini Thowok
2. SINTREN
Sintren
merupakan kesenian yang berasal dari daerah Pekalongan. Pertunjukan sintren
dilakukan oleh seorang gadis perawan yang dirasuki roh.
Pertunjukan Sintrenan
3. BARONGAN
Barongan
berasal dari kata “Singabarong” yang berarti seekor binatang besar yang dapat
berbicara seperti manusia. Kesenian Barongan yang berasal dari Blora ini
merupakan salah satu warisan budaya yang masih terjaga dan telah tersebar di
berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Kudus, Pati dan Demak.
Pada
upacara adat, masyarakat sering menggunakan kesenian Barongan sebagai media
untuk bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahi
kesejahteraan dan kemakmuran. Selain itu, Barongan juga menjadi hiburan bagi
masyarakat pada saat peringatan hari besar nasional dan upacara tradisional.
Pemain kesenian Barongan terdiri dari Bujangganong, Pasukan Berkuda, Ngainah,
Penthul, Barongan, dan Untub.
Kesenian Barongan dari Blora
4.
SENI
SAMROH/ REBANA
Merupakan seni
musik sebagai selingan pada acara-acara keagamaan Islam. Peralatannya berupa
seperangkat rebana dan sebuah bedug untuk mengiringi syair puji-pujian.
Alat rebana
5.
SENI
KENTRUNG
Merupakan seni
dakwah yang muncul dari masa pengaruh Islam. Misi yang dibawa berupa dakwah
keagaman, menggunakan rebana dan alat-alat musik tradisional.
Seni Kentrung
6.
KESENIAN
CALUNG
Merupakan
kesenian rakyat yang banyak berkembang di daerah Jawa Tengah bagian barat Tegal
dan Brebes, dan daerah Banyuas. Musiknya sangat sederhana, karena semula hanya
digunakan untuk menjaga keamanan dari pencuri(colong), irama musik dilengkapi
gamelan laras degung.
Kesenian Calung
7.
KUDA
LUMPING
Merupakan
kesenian yang bersifat magis, banyak berkembang di Jawa dengan nama yang berbeda-beda.
Di pesisir utara Jawa Tengah disebut Jaran Kepang atau Jaran Eblek, sedangkan
di daerah Banyumas disebut Ebeg. Musiknya berupa ketruk, kempyang, saron,
terompet, kendhang dan gong, diiringi hentakan-hentakan suara kru atau
“sengga’an”.
Peralatan kuda
lumping
6.
WAYANG
Kesenian
wayang memili berbagai macam jenisnya. Yang berasal dari berbagai daerah di
Jawa Tengah. Seni wayang tersebut hingga kini masih dilestarikan. Beberapa
daerah di Jawa Tengah masih mempertunjukan kesenian tersebut pada acara-acara
tertentu. Karena wayang selain sebagai hiburan juga bisa digunakan sebagai
media penyebaran informasi. Dulu wayang digunakan sebagai media dakwah oleh
para Wali.
Berberapa jenis
Wayang yang ada di Jawa Tengah:
a.
WAYANG
TOPENG
Merupakan
perpaduan drama dan tari, pemainnya memakai topeng yang memerankan tokoh, untuk
mempertegas watak/karakter tokoh.
Tipe topeng
yang banyak dikenal, yakni:
-
Jawa
Tengah : Dagu Ramping, Sungging warna
campuran.
-
Jawa
Timuran : Dagu Tumpul, Sungging warna
dasar merah, putih dan hitam.
Sedangkan
bentuknya meliputi bentuk “Gagahan dan Alusan”.
Pakaian yang digunakan dalam pementasan wayang topeng
b.
Wayang
Golek Jawa
Pada
wayang Golek Jawa, tubuh, kaki, dan kepala menjadi satu, sehingga tidak dapat
digerakkan berputar seperti wayang golek pada umumnya.
Contoh wayang
golek Jawa
c.
Wayang
Kayu
Semasa
hidup Sunan Kudus yang berada di lingkungan perajin kayu menciptakan boneka
wayang dari kayu dalam bentuk tiga dimensi dan dikenal sebagai Wayang Golek
Purwa. Kata golek sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti boneka. Juga
berkonotasi ‘mancari’ sesuatu, pola tariannya yang selalu berputar seolah-olah
sedang mencari-cari.
Perkembangan berikutnya dibuat tokoh-tokoh
wayang dari kayu pipih yang dikena sebagai wayang klithik atau wayang kruci.
Wayang kayu
B.
Analisis
Budaya Jawa
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis
pada saat kunjungan di museum ranggawarsita pada tanggal 17 mei 2013, ada bermacam-macam
kesenian yang terdapat pada museum ranggawarsito yaitu yang telah dipaparkan
sebagaimana penjelasan diatas. Walaupun budaya-budaya kesenian tersebut sudah
digeser dengan budaya-budaya baru (budaya Barat), namun dibeberapa tempat masih
terdapat orang-orang yang peduli dan mau melestarikan budaya-budaya jawa dengan
mengadakan petunjukan kesenian seperti wayang, barongan,tari-tarian, dan lain
sebagainya. Walaupun sudah sedikit pula yang berminat untuk menyaksikan
pertunjukan tersebut dengan berbagai alasan, misalnya pertunjukan tari-tarian.
Pertunjukan tari-tarian semakin sedikit peminatnya dengan alasan karena
gerakannya tidak tidak energik dan terlalu lemah lembut. Namun dibalik gerakan
tari-tarian tradisional tersebut mengajarkan bahwa kita sebagai orang jawa
harus bersikap lemah lembut, sopan, santun, tidak seenaknya sendiri karena di
Jawa sendiri terdapat bermacam-macam aturan yang masih dipegang teguh oleh
sesepuh kita. Jadi, kita harus menjaga adat dan istiadat yang telah tertanam
sejak zaman dahulu.
IV. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa Kesenian yang ada di Jawa Tengah sangat bergam jenisnya. Yang
merupakan peninggalan dari nenek moyang. Namun kini peninggalan kesenian
tersebut sudah berakulturasi dengan seiringnya perkembangan zaman, yang hingga
kini masih dilestarikan.